Home Start Back Next End
  
2.1.1.3. Warna Edible Film
Perubahan  warna  edible  film  dipengaruhi  oleh  ju mlah konsentrasi  bahan  pembentuk 
edible  film  dan  suhu   pengeringan.  Warna  edible  film  akan  mempengaruhi 
penampakan produk sehingga lebih menarik (Rayas et al., 1997).
2.1.1.4. Perpanjangan Edible Film atau Elongasi
Perpanjangan  edible  film  atau  elongasi  merupakan  kemampuan  perpanjangan  bahan 
saat  diberikan  gaya  tarik.  Nilai  elongasi  edible  film  menunjukkan  kemampuan 
rentangn ya (Gontard et al., 1993).  
2.1.1.5. Kekuatan Peregangan Edible Film atau Tensile Strength
Kekuatan  peregangan  edible  film  merupakan  kemampuan  bahan  dalam  menahan 
tekanan  yan g  diberikan  saat  bahan  tersebut  berada  dalam  regangan  maksimumnya. 
Kekuatan  peregangan  menggambarkan  tekanan  maksimum  yang dapat  diterima  oleh 
bahan atau sampel (Gontard et al., 1993). 
2.1.2. Bahan Baku Edible Film
Komponen penyusun edible film  dapt dibagi menjadi tiga macam yaitu : hidrokoloid, 
lipida,  dan  komposit.  Hidrokoloid  yan g  cocok  an tara  lain  sen yawa  polisakarida  yeti 
selulosa,  modifikasi  selulosa,  pati,  agar,  pektin.  Lipida  yang  biasa  digunakan  yaitu 
kolagen,  gelatin,  asil  gliserol,  dan  asam  lemak.  Sedangkan  komposit  merupakan 
campuran,  terdiri  dari  lipida  dan  hidrokoloid  serta  mampu  menutupi  kelemahan 
masing-masing (Dohowe dan Fennema, 1994). 
2.1.2.1. Hidrokoloid
Hidrokoloid  yang  digunakan  dalam  pembuatan  edible  film  adalah  protein  atau 
karbohidrat.  Film  yang  dibentuk  dari  karbohidrat  dapat  berupa  pati,  gum  (alginat, 
pektin,  dan  gum  arab),  dan  pati  yang  dimodifikasi  secara  kimia.   Pembentukan  film 
berbahan dasar protein antara  lain dapat menggunakan  kasein, protein  kedelai,  gluten 
gandum,  dan  protein jagung.  Film yang terbuat d ari  hidrokoloid  sangat  baik sebagai 
penghambat  perpindah an  oksigen,  karbondioksida,  dan  lemak,  serta  memiliki 
karakteristik  mekanik  yang  sangat  baik,  sehinggga  sangat  baik  digunakan  untuk 
memperbaiki  struktur  film  agar  tidak  mudah  hancur  (Dohowe  dan  Fennema,  1994 
dalam Krochta et. al., 1994). 
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter