Polisakarida sebagai bahan dasar edible film dapat dimanfaatkan untuk mengatur
udara sekitarnya dan memberikan ketebalan atau kekentalan pada larutan edible film.
Pemanfaatan dari edible film ini penting karena tersedia dalam jumlah yang ban yak,
hargan ya murah, dan bersifat nontoksik (Nisperos-C arriedo, 1994 dalam Krochta et.
al., 1994).
2.1.2.2. Lipida
Film yang berasal dari lipida sering digunak an sebagai penghambat uap air, atau
bahan pelapis untuk meningkatkan kilap pad a produk-produk permen. Film yang
terbuat dari lemak murni sangat terbatas dikarenakan menghasilkan kekuatan struktur
film yang kurang baik (Dohowe dan Fennema, 1994). Lipida yang sering digunkan
sebagai edible film antara lain lilin (wax), asam lemak, monogliserida, dan resin (Lee
dan Wan, 2006 dalam Hui, 2006). Alasan mengapa lipida ditambahkan dalam edible
film adalah untuk memberi sifat hidrofobik (Hernandez, 1994 dalam Krochta et. al.,
1994).
2.1.2.3. Komposit
Komposit film terdiri dari komponen lipida dan hidrokoloid. Aplikasi dari komposit
film dapat dalam lapisan satu-satu (bilayer), di mana satu lapisan merupakan
hidrokoloid dan satu lapisan lain merupakan lipida, atau dapat berupa gabungan
lipida dan hidrokoloid dalam satu kesatuan film. Gabungan dari hidrokolid dan
lemak digunakan dengan mengambil keuntungan dari komponen lipida dan
hidrokoloid. Lipida dapat meningkatkan ketah anan terhadap pen gu apan air dan
hidrokoloid dapat memberikan daya tahan. Film gabungan antara lipida dan
hidrokoloid ini dapat digunakan untuk melapisi buah-buahan dan sayuran (Dohowe
dan Fennema, 1994 dalam Krochta et. al., 1994 )
2.1.3. Pati
Polisakarida seperti pati dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan edible
film. Pati sering digunakan dalam industri pangan sebagai biodegradable film untuk
menggantikan polimer plastik karena ekonomis, dapat diperbaharui, d an memberikan
karakteristik fisik yang baik (Bourtoom, 2007). Ubi-ubian, serealia, dan biji polong-
polongan merupakan sumber pati yang paling p enting. Ubi-ubian yang sering
dijadikan sumber pati antara lain ubi jalar, kentang, dan singkong (Liu, 2005 dalam
|