42
mahal,
pelanggan
akan
enggan
untuk
berganti
merek
sehingga
laju
penyusutan
dari kelompok pelanggan dari waktu ke waktu akan rendah.
3. Measuring satisfaction (pengukuran kepuasan)
Pengukuran terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan pelanggan suatu merek
merupakan
indikator
penting
dari brand loyalty. Bila ketidakpuasan pelanggan
terhadap suatu merek rendah, maka pada umumnya tidak tidak cukup alasan bagi
pelanggan untuk beralih mengkonsumsi merek lain kecuali bila ada faktor-faktor
penarik
yang
sangat
kuat.
Dengan
demikian, sangat perlu bagi perusahaan untuk
mengeksplor
informasi
dari
pelanggan
yang
memindahkan
pembeliannya
ke
merek
lain
dalam kaitannya
dengan
permasalahan
yang
dihadapi
oleh
pelanggan
ataupun alasan yang terkait dengan ketergesaan mereka memindahkan pilihannya.
4. Measuring liking the brand (pengukuran kesukaan terhadap merek)
Kesukaan terhadap merek, kepercayaan, perasaan-perasaan hormat atau bersahabat
dengan
suatu
merek
membangkitkan kehangatan dalam perasaan pelanggan.
Akan
sangat sulit bagi merek lain untuk dapat menarik pelanggan yang sudah mencintai
merek hingga pada tahapan ini.
Pelanggan
dapat
saja
sekadar
suka
pada suatu
merek
dengan
alasan
yang
tidak
dapat dijelaskan sepenuhnya melalui persepsi dan kepercayaan mereka yang
terkait dengan atribut merek. Ukuran dari rasa suka tersebut dapat dicerminkan
dengan kemauan untuk membayar harga yang lebih mahal untuk memperoleh
merek tersebut.
5. Pengukuran komitmen
|