Home Start Back Next End
  
15
mampu
menambah
atau
mengurangi
nilai
yang
diberikan
oleh
sebuah
produk
atau
jasa baik itu pada perusahaan maupun pada pelanggan. Agar asset dan liabilitas
mendasari
brand
equity, maka asset dan liabilitas merek harus berhubungan dengan
nama atau sebuah simbol sehingga jika dilakukan perubahan terhadap nama dan
simbol
merek,
beberapa
atau
semua
asset
dan
liabilitas
yang
menjadi
dasar brand
equity akan berubah pula.
Menurut Aaker dalam buku Managing
Brand Equity (Durianto, Sugiarto, dan
Sitinjak, 2001), brand equity dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori, yaitu:
1.   Brand awareness (kesadaran merek)
Menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau
mengingat  kembali  bahwa  suatu  merek  merupakan  bagian  dari  kategori
produk tersebut.
2.   Brand association (asosiasi merek)
Mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap kesan tertentu dalam
kaitannya
dengan
kebiasaan,
gaya
hidup, manfaat, atribut produk, geografis,
harga, pesaing, selebritis, dan lain-lain.
3.   Perceived quality (persepsi kualitas)
Mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas/keunggulan
suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan.
4.   Brand loyalty (loyalitas merek).
Mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek produk.
5.   Other proprietary brand assets (aset-aset merek lainnya)
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter