13
sebuah perusahaan dibentuk dari kesetiaan para konsumennya. Kedua,
kesetiaan
(loyalty)
merupakan
aset
yang
mendorong
sebuah
loyalty-building
programs (program
pembangun
kesetiaan)
yang
membantu
menciptakan
serta
memperkuat brand equity. (Aaker, 1996, p 21-22)
Pada kenyataannya, sebuah
brand /
merek
tanpa
adanya
kesetiaan
dari
para konsumennya adalah sangat mudah dihancurkan dan akhirnya merek
tersebut
hilang
dengan
sendirinya.
Fokus
pada
segmentasi
kesetiaan (loyalty
segmentation) akan
menciptakan
suatu
strategi
dan
taktik
tersendiri
untuk
membangun sebuah merek yang kuat. Suatu pasar biasanya dapat dibagi ke
dalam
beberapa
kelompok
yaitu
: non
customer,
price
switchers
(sensitif
terhadap
harga),
passively loyal ( seseorang
yang
membeli
karena
sebuah
kebiasaan dan bukan karena suatu alasan), fence sitters ( seseorang yang biasa
menggunakan dua merek atau lebih) serta
the
commited
(
seseorang yang
terikat pada sebuah merek saja).
Tantangan dengan adanya beberapa kelompok konsumen
tersebut
adalah untuk meningkatkan jumlah konsumen yang tidak sensitif terhadap
harga dan konsumen yang terikat pada satu merek saja, serta konsumen yang
bersedia membayar lebih untuk menggunakan sebuah merek atau
service.
2.4.
Model Pengukuran Brand Equity
Dalam mengukur Brand equity terdapat beberapa tools yang dapat
digunakan seperti CBBE, AAKER, BRANZ, BRAND
ASSETS
VALUATOR
yang
masing- masing
memiliki karakteristik
masing- masing.
|