9
b. Penentuan Kebutuhan Kinerja Layanan (Availability dan Performance)
Setelah kategorisasi dilakukan, pekerjaan berikutnya adalah bahwa
departemen TI dan unit bisnis harus menyepakati kinerja layanan, yaitu menyangkut
availability dan performance
untuk
masing-masing kategori.
Beberapa
contoh
parameter yang harus disepakati antara lain:
Berapa
lama
layanan
boleh
terhenti
dalam
satu
jangka
waktu
tertentu,
baik
karena alasan yang direncanakan maupun karena kerusakan sistem?
Berapa
lama
waktu
yang
dibutuhkan
oleh
sistem
untuk
menyelesaikan
satu
kali transaksi?
Berapa
lama
waktu
yang
ditoleransi
untuk
memulihkan
sistem
jika
terjadi
kerusakan?
Hal ini sangat
penting
untuk
menjadi pengetahuan
bersama,
karena ada
korelasi
yang sangat
tinggi antara availability dan performance yang dituntut dengan
alokasi anggaran yang harus disediakan untuk memenuhi tuntutan tersebut.
c. Pembangunan Service Level Agreement Atas Dasar Prioritas Bisnis
Setelah kedua belah
fihak
mengetahui parameter-parameter kinerja yang akan
dicapai,
maka
parameter
tersebut
harus
dituangkan
dalam kontrak
perjanjian
service
level
. SLA yang ditelurkan dari
metode ini
akan
secara
langsung
menyentuh
kepentingan dan prioritas bisnis.
|