Home Start Back Next End
  
20
2.3.4
Membangun Kepercayaan Pelanggan
(
Jasfar, Farida dalam Jurnal ilmiah “Manajemen dan Pemasaran Jasa” Fakultas Ekonomi
Trisakti Jakarta 2005, p7).
Kepercayaan timbul dari suatu proses pembinaan yang cukup lama sampai kedua belah
pihak
saling
mempercayai.
Apabila
kepercayaan sudah
terjalin
di
antara
pelanggan
dan
perusahaan, maka
usaha
untuk
mempertahankannya
tidaklah
terlalu
sulit.
Seperti
yang
pernah
disampaikan  oleh  Peter  Drucker,  bahwa  mencari  pelanggan  baru  jauh  lebih  mahal  (  Cost
maupun
efforts
)
dibandingkan
dengan
mempertahankan pelanggan
yang
ada.
Dalam proses
terbentuknya kepercayaan, Donney dan Connon ( 1997 ,p38 ) menjelaskan secara rinci faktor-
faktor
yang
berpengaruh
seperi
:
reputasi
perusahaan,
besar/ kecilnya
perusahaan,
saling
menyenangi,  baik  antara  pelanggan  dengan  perusahaan  maupun  antara  pelanggan  dengan
pegawai perusahaan, termasuk kualitas jasa.
Morgan 
dan 
Hunt 
1994 
,p22 
menjelaskan 
” 
confidence 
” 
dalam 
pengertian
kepercayaan ini timbul karena adanya suatu kepercayaan bahwa
pihak
yang
mendapat
kepercayaan memang mempunyai sesuatu kualitas yang dapat
mengikat dirinya, seperti
tindakannya
yang
konsisten,
kompeten,
jujur,
adil, bertanggung jawab, suka membantu dan
rendah hati ( benevolent ).
Anderson dan Narus ( 1990 ,p45 ) menekankan pada  ” perceived outcome ” sebagai hasil
yang  diharapkan  dari  suatu 
hubungan 
yang  disebut  confidence.  Ia  mengartikan  perceived
outcome as the firm belief that another person / company will perform action that nice result in
positive outcome form a partner on whose intergrity one can rely confidently.
Menurut
Garbarino
dan
Jhonson
(
1995
), membangun
atau
membina
kepercayaan
sebaiknya
lebih
ditekankan
pada
kepercayaan
individual
dengan
mengacu
kepada
keyakinan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter